
Makan dan minumlah dengan tangan kanan, jangan dengan tangan kiri…!!! kenapa? karena Islam telah mengatur segala sesuatu untuk kita hidup di dunia ini, hingga yang kecil-kecil pun telah ada aturannya namun kebanyakan umat Islam melupakannya. Salah satunya adalah hukum atau adab-adab makan dan minum dengan tangan kanan yang telah Allah turunkan hukumnya melalui nabi kita Muhammad Shallallahu ‘alaihi wasallam dalam beberapa Haditsnya sebagai berikut :
Hadits adab makan dan minum (01)
Dari Abdullah bin ‘Umar radhiallahu anhuma bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَأْكُلْ بِيَمِيْنِهِ، وَإِذَا شَرِبَ فَلْيَشْرَبْ بِيَمِيْنِهِ، فَإِنَّ الشَّيْطَانَ يَأْكُلُ وَيَشْرَبُ بِشِمَالِهِ
“Jika seseorang di antara kalian makan, maka hendaknya dia makan dengan tangan kanannya. Jika dia minum maka hendaknya juga minum dengan tangan kanannya. Karena setan makan dengan tangan kirinya dan minum dengan tangan kirinya pula.” (HR. Muslim no. 2020)
Hadits adab makan dan minum (02)
Dari ‘Umar bin Abi Salamah radhiallahu anhu dia berkata: Dulu aku adalah anak kecil yang berada di bawah pengasuhan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika makan, tanganku berpindah-pindah kesana kemari di atas piring. Maka beliau bersabda kepadaku:
يَا غُلاَمُ، سَمِّ اللهَ وَكُلْ بِيَمِيْنِكَ وَكُلْ مِمَّا يَلِيْكَ
“Wahai nak, sebutlah nama Allah, makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah yang ada di dekatmu.” (HR. Al-Bukhari no. 5376 dan Muslim no. 2022)
Hadits adab makan dan minum (03)
Salamah bin Al-Akwa’ radhiallahu anhu dia berkata:
أَنَّ رَجُلاً أَكَلَ عِنْدَ رَسُوْلِ اللهِ بِشِمَالِهِ فَقَالَ: كُلْ بِيَمِيْنِكَ. قَالَ: لاَ أَسْتَطِيْعُ. قَالَ: لاَ اسْتَطَعْتَ. مَا مَنَعَهُ إِلاَّ الْكِبْرُ، فَمَا رَفَعَهَا إِلَى فِيْهِ
“Ada seorang laki-laki yang makan di samping Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam dengan tangan kirinya. Maka Rasulullah bersabda, “Makanlah dengan tangan kananmu!” Dia menjawab, “Aku tidak bisa.” Beliau bersabda, “Semoga kamu tidak bisa?” -padahal tidak ada yang mencegah dia makan dengan tangan kanan kecuali karena sombong-. Setelah itu tangannya tidak bisa dia angkat sampai ke mulutnya.” (HR. Muslim no. 2021)
Itulah beberapa hadist sebagai penguat hukum-hukum dan adab-adab makan dan minum dengan tangan kanan dalam Islam, dimana sepakat para ulama mengatakan bahwa hukum makan dan minum dengan tangan kanan adalah wajib. Sebagaimana kita lihat dalam hadist ada kalimat perintah dari nabi untuk makan dan minum dengan tangan kanan dimana hukum perintah adalah wajib. Pada hadist ketiga dapat pula kita lihat Hadist dimana seorang yang di perintah nabi makan dengan tangan kanan tetapi dia mengatakan “Aku Tidak Bisa”, akibat dari penentangannya terhadap nabi akhirnya ia benar-benar tidak mampu mengangkat tangannya untuk makan. Subhanallah.
Dalam hadist juga diterangkan kenapa kita dilarang makan dengan tangan kiri, karena itu termasuk perbuatan syetan dan kita sebagai umat Islam dilarang meniru perbuatan syetan. Begitulah Islam mengatur hidup kita hingga urusan kecil pun ada aturannya dan itu wajib kita jalankan sebagaimana Allah dan Rasullnya mewajibkan. Semoga kita terjauh dari hal-hal yang meninggalkan hukum-hukum Allah dan Sunnah Rasul-Nya. amin.
BERSUGI
Maksud Bersugi
Bersugi disebut dengan
perkataan bersiwak yang berasal dari perkataan arab . Dari segi syarak pula
bermaksud kayu yang digunakan seperti ranting atau sebagainya di dalam mulut
dengan tujuan untuk membersihkan gigi.
Hukum bersugi
1.
Hukumnya adalah sunat dan masanya
ialah bila-bila masa tetapi masa yang paling
dituntut ialah setelah bangun dari tidur, ketika hendak mendirikan solat,
ketika hendak membaca Al-Quran dan ketika berubah bau mulut.
2.
Makruh bagi orang yang berpuasa tak kira
samada puasa fardhu(Ramadhan) atau puasa sunat selepas gelincir matahari ,
iaitu selepas waktu zohor.
Hadis Rasulullah
S.A.W. tentang bersugi :
Dari Aisyah r.a. "
Sesungguhnya Rasulullah s.a.w. telah bersabda : Bersugi itu
membersihkan mulut dan mendapat redha dari Tuhannya ". ( Hadis Riwayat
Al Baihaqi )
|
Dari Abu Hurairah r.a. dari Rasulullah
s.a.w. telah bersabda : " Kalau tidaklah akan
menyusahkan umatku akan aku suruh mereka bersugi pada tiap-tiap waktu ketika
berwuduk ". ( Riwayat Ahmad )
|
Alat Untuk Bersugi
Alat
untuk bersugi ialah sesuatu yang suci dan kesat seperti :-
1.
berus gigi
2.
kayu arak (siwak)
3.
rotan
4.
manggar kelapa
5.
dan lain-lain.
Rujukan
1.
Kitab
Matla’al Badraian – Syeikh Daud Fattani
• FAKTA
DALAM AL-QURAN Al-Quran ialah Kitabullah yang
terakhir yang diturunkan kepada Nabi Muhammad saw. Al-Quran merupakan senjata
yang paling mujarab yang melimpah ruah, mata air yang tidak mungkin kering, di
dalamnya penuh dengan nur hidayah rahmat dan zikir.
• Al-Quran diturunkan untuk mengajar manusia tentang
pengesaannya kepada Allah (tauhid). Konsep ibadah yang jelas dan menyeluruh agar manusia sentiasa mendapat bekalan
yang baru dan segar. Mengajak manusia berfikir tentang ciptaan, pengawasan dan
penjagaan yang ditadbirkan oleh yang Maha Agung agar dapat mengenal sifat-sifat-Nya yang Unggul.
• Di dalam Al-Quran dipaparkan juga contoh tauladan dan
juga kisah-kisah yang benar berlaku sebelum turunnya Al-Quran dan pada masa
penurunan Al-Quran serta tanda-tanda kebesaran Allah swt. Dengan itu manusia mendapat pengajaran dan panduan
dalam mengharungi kehidupan sebagai muslim yang sejati dan benar dalam semua
bidang kehidupan.
• Diantara
tanda-tanda kebesaran, kekuasaan Allah swt. Yaitu siang dan malam yang
memiliki manfaat yang begitu besar bagi proses keberlangsungan hidup makhluk
yang ada di dalam jagat raya ini. Allah swt. Melalui alam dengan Al-qur’an sebagai
petunjuknya memperlihatkan berbagai tanda-tanda kebesaranya. Dan di dalam
makalah ini, siang dan malamlah yang menjadi bahasan pemakalah.
• FAKTA DALAM AL-QURAN
Al-qur’an adalah mukjizat yang sangat sempurna, hanya dengan 114 Surat dan 6239 ayat al-Qur’an mampu membahas seluruh aspek kehidupan, dan menjadi pedoman hidup yang sangat ideal. Allah melalui al-Qur’an memerintahkan manusia untuk selalu memerhatikan sekelilingnya, karena dimanapun mata memandang di situ terdapat tanda-tanda kebesaran Allah swt.
Al-qur’an adalah mukjizat yang sangat sempurna, hanya dengan 114 Surat dan 6239 ayat al-Qur’an mampu membahas seluruh aspek kehidupan, dan menjadi pedoman hidup yang sangat ideal. Allah melalui al-Qur’an memerintahkan manusia untuk selalu memerhatikan sekelilingnya, karena dimanapun mata memandang di situ terdapat tanda-tanda kebesaran Allah swt.
• Malam dan siang merupakan salah satu dari sekian
banyak tanda-tanda yang membuktikan bahwa alam ini pasti diatur oleh suatu zat
yang amat luar bisa (Allah). Di dalam al-Qur’an malam dan siang sering disebut
dan diulang-ulang di beberapa ayat-ayat-Nya. Dan beberapa diantaranya yaitu di
surat Al-Furqan ayat 47 dan 62, surat yasin ayat 37.
• a. Surat
Al-Furqan ayat 47
• وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ لَكُمُ اللَّيْلَ لِبَاساً
وَالنَّوْمَ سُبَاتاً وَجَعَلَ النَّهَارَ نُشُوراً
• Artinya:” Dan
Dialah yang menjadikan untuk kamu malam sebagai pakaian da tidur sebagai
pemutus dan Dia menjadikan siang untuk bertebaran”.(Al-Furqan:47)
• Setelah menyebutkan bukti-bukti keesaan dan
kekuasaan-Nya melalui bayangan yang dibuktikan keberadaannya oleh kehadiran
cahaya matahari pada ayat sebelumnya, kini ayat di atas berbicara tentang
manfaat lainnya yang diperoleh manusia dari terbit dan terbenamnya matahari,
yaitu adanya siang dan malam.
• Keserasian perurutan ayat ini dengan ayat sebelumnya
dapat juga ditemukan jika kita menyadari bahwa kegelapan malam dari
remang-remang hingga sangat kelam, kemudian disusul lagi sedikit demi sedikit
dengan datangnya terang, serupa juga keadaan bayangan yang didahului oleh gelap
hingga ia menghilang dengan datangnya terang.
• Thaba’thaba’i menulis: Keadaan manusia yang ditutupi
oleh pakaian kegelapan malam, keterhentian dari aktifitas untuk beristirahat,
lalu ketersebaran mereka mencari rezeki setelah munculnya siang. Sebagaimana
disebut oleh ayat ini memiliki keserupaan dengan apa yang diuraikan ayat yang
lalu tentang kehadiran bayangan (gelap) kemudian menjadikan matahari sebagai
bukti, lalu menggenggam dan menghilangkan bayang-bayang itu.
• Ayat di atas menyatakan: Dan di
antara bukti-bukti keesaan Allah dan kekuasaan-Nya yaituDialah(Allah) yang
menjadikan untuk kamu sekalian malam dengan kegelapannya sebagai
pakaianyang menutupi diri kamu, dan menjadikan tidur
sebagai pemutus segala kegiatankamu sehingga kamu dapat beristirahat
guna memulihkan tenaga, dan Dia juga menjadikan siang
untuk bertebaranguna mencari rezeki.[1
• b. Surat Al-Furqan
ayat 62
• وَهُوَ الَّذِي جَعَلَ اللَّيْلَ وَالنَّهَارَ
خِلْفَةً لِّمَنْ أَرَادَ أَن يَذَّكَّرَ أَوْ أَرَادَ شُكُوراً
• Artinya:” Dan Dia yang menjadikan malam dan
siang silih berganti bagi siapa yang ingin mengambil pelajaran atau bagi yang
ingin bersyukur.”(Al-Furqan:62).
• Ayat sebelumnya membahas tentang matahari dan bulan
serta pancaran cahaya dan peredarannya, dan di ayat ini disinggung tentang
akibat dari peredaran matahari dan kehadiran bulan.Dan Dia pula yang
menjadikan malam dan siang silih berganti yang satu datang
setelah yang lain. Dia yang mengaturnya seperti itu bagi yakni
untuk dimanfaatkan oleh siapa yang ingin mengambil pelajaran sehingga
menyadari betapa Allah Maha Esa, Maha Mengetahui dan Maha Kuasa lagi Maha
Bijaksana, atau bagi yang ingin bersyukur atas segala limpahan
karunia-Nya.[2]
• Thahir ibn ‘Asyur berbendapat bahwa ayat ini berpesan
agar setiap orang berpikir tentang pergantian malam dan siang, sehingga ia
dapat mengetahui bahwa dibalik pergantian itu pasti wujud yang berperan dalam
mengatur semua itu.
• Sayyid Quthub ketika menafsirkan ayat ini, mengutip
pendapat ilmuan yang menunjukkan betapa besarnya kuasa dan betapa teliti
pengaturan-Nya. “Bumi beredar dalam orbitnya sekali setiap dua puluh empat jam,
atau sekitar seribu mil perjam. Kalaulah bumi kita hanya beredar sejauh seratus
mil sejamnya, maka ketika itu malam dan siang akan lebuh panjang puluhan kali
dari keadaan yang sekarang. Dan bila itu terjadi, maka matahari musim panas bisa
membakar semua tumbuhan di bumi disiang hari, dan membekukannya pada malam.
Maka sungguh melimpah anugerah Allah swt, Kepada makhluk-Nya. Itulah sebagian
dari apa-apa yang perlu direnungkan dan disyukuri oleh manusia.[3]
• c. Surat
Yasin Ayat 37-40
• ٣٧وَآيَةٌ لَّهُمْ اللَّيْلُ نَسْلَخُ مِنْهُ النَّهَارَ فَإِذَا
هُم مُّظْلِمُونَ ٣٨. وَالشَّمْسُ تَجْرِي
لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَا ذَلِكَ تَقْدِيرُ الْعَزِيزِ الْعَلِيمِ ٣٩. وَالْقَمَرَ قَدَّرْنَاهُ مَنَازِلَ حَتَّى عَادَ
كَالْعُرْجُونِ الْقَدِيمِ ٤٠. لَا الشَّمْسُ
يَنبَغِي لَهَا أَن تُدْرِكَ الْقَمَرَ وَلَا اللَّيْلُ سَابِقُ النَّهَارِ
وَكُلٌّ فِي فَلَكٍ يَسْبَحُونَ
• Artinya:“ Dan suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi
mereka adalah malam; Kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta
merta mereka berada dalam kegelapan, dan matahari berjalan ditempat
peredarannya. Demikianlah ketetapan Yang Maha Perkasa lagi Maha Mengetahui. Dan
telah Kami tetapkan bagi bulan manzilah-manzilah, sehingga (setelah dia sampai
ke manzilah yang terakhir) kembalilah dia sebagai bentuk tandan yang tua.
Tidaklah mungkin bagi matahari mendapatkan bulan dan malampun tidak dapat
mendahului siang. Dan masing-masing beredar pada garis edarnya”. (Yasin: 37-40)
• Setelah menguraikan sebagian tanda-tanda kekuasaan dan
kebesaran-Nya di bumi melalui ciptaan-ciptaan-Nya dan memberi contoh tentang
kuasa-Nya menghidupkan sesuatu yang mati, serta menjelaskan ciptaan-Nya yang
berpasang-pasangan, kini di ayat ke 37 sampai 40 berbicara tentang ciptaan-Nya
dilangit serta dampak dan kegunaan ciptaan itu. Ayat di atas menyatakan: Dan
suatu tanda kekuasaan besar Allah yang lain bagi mereka yang
enggan percaya itu, adalah malam. Kami melalui hukum-hukum
alam yang kami tetapkan senantiasa menanggalkan darinya siang yakni
cahaya matahari maka dengan serta merta mereka yakni makhluk
di belahan bumi lain berada dalam kegelapan.[4]
• (نَسْلَخُ مِنْهُ
النَّهَارَ فَإِذَا هُم مُّظْلِمُونَ ) “kami tanggalkan siang dari malam itu, maka dengan serta merta
mereka dalam kegelapan.”mengenai kata(نَسْلَخُ), penulis mengatakan , “Memisahkan.” dan
Allah menyebut pemisahan ini dengan (سلخن), karena ia menyerupai dengan pemisahan
kulit dari tubuh binatang. (فَإِذَا هُم
مُّظْلِمُونَ) maka
dengan serta merta mereka dalam kegelapan. Karena siang merupakan realitas yang
ada dengan keberadaan matahari. Dan ia mengikuti malam dimana jika matahari
terbenam, maka cahaya ini mengikutinya, seperti kulit yang dipisahkan dari
tubuh binatang. Dan ketika anda menguliti kulit dari binatang, maka
anda akan mendapatinya terkelupas sedikit demi sedikit. Demikian cahaya siang
jika dinisbatkan pada malam hari dimana Allah menanggalkan siang dari malam,
seperti kulit yang dilepas dari tubuh binatang. Dia berfirman (فَإِذَا هُم
مُّظْلِمُونَ) maka
dengan serta mertamereka dalam kegelapan.yakni, masuk dalam kegelapan. (فَإِذَا) “maka dengan serta merta.”
Merupakan fuja’iyyah (bersifat secara tiba-tiba) yang menunjukkan bahwa dia
hanya sekedar menanggalkan sejenak, dimana cahaya menjadi gelap, dan
sebagaimana kita menyaksikan bahwa penanggalan itu datang sedikit demi sedikit,
tetapi jika penanggalan itu telah sempurna, maka kegelapan pun terjadi dengan
sempurna.[5]
• yang demikian itu merupakan hikmah Allah, karena jika
kegelapan itu didatangkan seketika ketika cahaya tengah memancar, niscaya hal
itu akan berdampak kurang baik terhadap mata, pepohonan, dan banyak hal
lainnya. Dan kemunculannya berlangsung sedikit demi sedikit,
dari terang menjadi gelap.
• MANFAAT DARI AYAT AL-QURAN TENTANG KEJADIAN SIANG
MALAM
1. Diantara manfaat dari ayat mulia ini adalah hal ini merupakan tanda yang sangat besarm engenai malam, dimana Allah menanggalkan siang darinya, sebagaimana melepaskan kulit dari tubuh kambing. Dan ini menunjukkan bahwa ia dilakukan sedikit demi sedikit.
1. Diantara manfaat dari ayat mulia ini adalah hal ini merupakan tanda yang sangat besarm engenai malam, dimana Allah menanggalkan siang darinya, sebagaimana melepaskan kulit dari tubuh kambing. Dan ini menunjukkan bahwa ia dilakukan sedikit demi sedikit.
• 2. Diantara
manfaat lain dari ayat mulia ini adalah bahwa dasar pokoknya adalah gelap. Hal
itu didasarkan pada firman (نسلخ منه النهار) kami tanggalkan siang dari malam itu.dan ini
menunjukkan bahwa dasar pokoknya adalah gelap dan siang itu datang sedikit demi
sedikit. Oleh karena itu, ia ditanggalkan dengan cara seperti itu juga dimana
dasar pokok cahaya itu dari matahari dan matahari muncul setelah malam berlalu.
Dengan demikian, dasar pokoknya adalah gelap, baru setelah itu muncul cahaya.
• Diantara
rahmat Allah yang diberikan kepada makhluk nya adalah menjadikan malam dan
siang yang berbeda keadaanya. Dia menjadikan malam gelap gulita supaya sesuai
dengan waktunya untuk beristirahat dari kekelahan kerja pada siang harinya dan
dijadikan siang terang benderang supaya dapat dipergunakan untuk bekerja dan
mencari rizki yang telah dibagi diantara para hamba.[6]
• PANDANGAN SAINSTIS BARAT TERHADAP KEJADIAN SIANG DAN
MALAM
Bumi bergerak dalam dua keadaan:
Bumi bergerak dalam dua keadaan:
• 1) Berputar pada paksinya.
• - Menyaksikan bahawa bumi berputar pada paksinya dari
arah timur ke barat. Bagi menghasilkan satu putaran yang sempurna, ia mengambil
masa selama sehari.
• 2) Beredar dalam garisan orbitnya.
• - Menyaksikan bumi beredar mengelilingi matahari dari
arah timur ke barat pada garisan orbitnya.Bagi menghasilkan satu peredaran
putaran yang sempurna ianya mengambil masa selama setahun.
• Terdapat banyak pandangan dan persepsi mengenai
pergerakan bumi.Ketika penrunan Al-Quran,sebahagian manusia tidak mampu untuk
memahami dua keadaan ini. Tetapi sebahagian yang lain mendakwa bahawa bumi
berputar pada paksinya. Antaranya ialah Abu Raihan Muhammad bin Ahmad dan Abu
Said Ahmad Assajzi.
• Manusia tidak akan dapat merasa pergerakan dan
peredaran bumi sepertimana dapat merasa dan melihat akan pergerakan bulan dan
matahari.Manusia merasakan seolah-olah berkedudukan tetap di atas permukaan
bumi begitu juga dengan semua makhluk yang lain.
• Kelajuan putaran bumi bersifat tidak tetap. Ianya
berubah mengikut perubahan garis lintang..
• Kawasan kutub : 0 Darjah
• Kawasan garis lintang : 50 Darjah (Mencecah 316 km/s).
• Kawasan khatulistiwa : Mencecah 465 km/s
• Bumi berputar pada paksinya dengan satu putaran yang
sempurna pada setiap 23 jam 25 saat dan 4 detik. Perkiraan ini mengikut putaran
yang berlaku pada tempoh melihat bintang pada kedudukannya dan melihatnya pada
kali kedua pada kondisinya. Tempoh ini dinamakan sebagai Sidereal Day ( اليوم النجمي)
• Akan tetapi (اليوم الشمسي ) Solar Day
lebih panjang tempohnya berbanding dengan Sidereal Day sebanyak 3 minit 4 saat
menjadikan tempoh putaran sempurna iaitu 24 jam.
• Putaran lengkap bumi dari timur ke barat menyebabkan
berlakunya fenomena kejadian siang dan malam yang mana sebelah permukaan bumi
menjadi terang dan sebelah lagi menjadi gelap. Sekiranya bumi tidak berputar
pada paksinya secara berterusan, nescaya sebelah permukaan bumi akan sentiasa
terang dan sebelahnya lagi sentiasa gelap. Keadaan ini memustahilkan untuk
manusia hidup di atas muka bumi ini.
KESIMPULAN
KESIMPULAN
• 1. Dalam ayat ini
Allah ingin menjelaskan kepada hambanya tentang kebasarannya yang agung supaya
hambanya mengetahui betapa besarnya dia agar hambanya berfikir.
• 2. Kemudian dalam
ayat siang malam ini allah juga mengajaran tentang hidup yang baik/sehat dengan
cara menjadikan malam sebagai tempat pengistirahatan dari kelelahan dan siang
sebagai tempat mencari rizki Allah.
• 3. Dan juga dengan
adanya konsep siang malam dalam A-qur’an itu membuktikan bahwa bumi itu
bulat karena adanya pergantian waktu, bukan datar seperti yang diterangkan oleh
para philoshop terdahulu yang menilai bahwa bumi itu datar.
No comments:
Post a Comment